Jurnalistik telah menjadi subyek penelitian dan diskusi oleh banyak ahli dalam bidang ini. Berikut adalah beberapa pandangan dari para ahli mengenai jurnalistik:
Adinegoro (Tokoh Pers)
Jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluasnya.
Roland E. Wolesely dan Laurence R. Campbell (1949)
Jurnalistik adalah tindakan diseminasi informasi, opini, dan hiburan untuk publik yang sistematik dan dapat dipercaya kebenarannya melalui media komunikasi massa modern.
F. Fraser Bond dalam buku An Introduction to Journalism (1961)
Jurnalistik mencakup semua bentuk penyebaran berita bersama komentarnya untuk mencapai orang banyak (publik). Semua kejadian di dunia, asalkan sifatnya penting bagi publik dan semua pikiran, tindakan serta ide-ide, yang di dorong oleh kejadian-kejadian tersebut, menjadi bahan pemberitaan bagi wartawan.
Journalism ambraces all the forms in which and trough which the news and moment on the news reach the public.
Onong U. Effendi
Jurnalistik adalah teknik mengelola berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak. Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja.
A. Muis (Pakar Hukum Komunikasi)
Definisi tentang jurnalistik cukup banyak. Namun dari definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan secara umum. Semua definisi juranlistik memasukan unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu (aktualitas).
Mac Dougall
Jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta & melaporkan peristiwa.
Walter Lippmann
Walter Lippmann, seorang wartawan dan intelektual Amerika Serikat, menyatakan bahwa tugas jurnalis adalah mengumpulkan informasi yang kompleks dan menyajikannya secara ringkas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya pemisahan antara fakta dan opini dalam jurnalisme.
Kovach dan Rosenstiel
Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, dalam buku mereka “The Elements of Journalism”, mengemukakan prinsip-prinsip inti jurnalistik. Mereka menekankan pentingnya kejujuran, keberimbangan, verifikasi fakta, dan independensi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Jay Rosen
Jay Rosen, seorang profesor jurnalisme di Universitas New York, mengusulkan konsep “jurnalisme warga” atau “jurnalisme partisipatif”. Ia berpendapat bahwa masyarakat juga dapat berperan sebagai sumber berita dan melibatkan diri dalam proses jurnalistik, bukan hanya sebagai konsumen pasif informasi.
James Carey
James Carey, seorang teoretikus komunikasi, mengkritik pendekatan jurnalistik yang terlalu berfokus pada penyampaian fakta dan informasi. Ia menekankan pentingnya memahami konteks sosial, budaya, dan sejarah dalam pembentukan berita. Carey juga menyoroti peran jurnalistik dalam membentuk identitas dan pemahaman kolektif masyarakat.
Gaye Tuchman
Gaye Tuchman, seorang sosiolog jurnalisme, menyoroti faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi praktik jurnalistik. Ia memperhatikan bagaimana kepentingan ekonomi dan tekanan deadline dapat memengaruhi kualitas dan keberimbangan dalam pemberitaan.
Pendapat para ahli ini mencerminkan berbagai aspek yang terlibat dalam jurnalistik, mulai dari pengumpulan informasi, etika, peran jurnalis, hingga faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi praktik jurnalistik. Pandangan mereka membantu mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang jurnalistik sebagai profesi dan peranannya dalam masyarakat.